Aku menuju ke meja makan di kantin universitas setelah aku membayar bon untukku dan sahabat-sahabatku. Ada seorang sahabat yang telah duduk di dekatku, maka akupun mendekatinya. Kemudian kamipun mengobrol dan bercanda ria.
Salah seorang teman mendahului berkata,”Kamu melihat si Turki?”
Kujawab,” Ya, akan tetapi sekarang ia telah banyak berubah”.
Dia bertanya lagi,”Kamu sudah menanyakan sebabnya?”
Aku menjawab,”Tidak, demi Allah, aku khawatir sebabnya adalah sebuah luka yang justru dia ingin melupakannya. Di zaman sekarang ini banyak terjadi seperti itu”.
SELENGKAPNYA
0 komentar:
Post a Comment