"Saya senang sekali ketemu kyai Adung. Saya tidak menyangka, kyai Adung sepaham dengan saya, liberal sejati."
"Kok, sampeyan bisa ngomong gitu?"
"Terus terang, awalnya saya terkejut dengan sikap kyai yang memaksa santri kyai supaya melepas jilbabnya."
"Bukan santri saya, tapi kawan saya."
"Ah, itu tidak penting. Entri pointnya, kyai sudah berpikir terbuka soal jilbab. Yaaa, setahu kita yang liberal, jilbab itu, kan produk budaya. Budaya Arab. Jadi, langkah kyai meminta kawan kyai melepas jilbab, itu sudah sangat tepat. Saya salut."
SELENGKAPNYA
FOLLOW TWITTER : ZILZAAL FANS
IKUTI BERITA ZILZAAL DI GOOGLE PLUS ZILZAAL
IKUTI FACEBOOK ZILZAAL DI : ZILZAAL BLOG
"Kok, sampeyan bisa ngomong gitu?"
"Terus terang, awalnya saya terkejut dengan sikap kyai yang memaksa santri kyai supaya melepas jilbabnya."
"Bukan santri saya, tapi kawan saya."
"Ah, itu tidak penting. Entri pointnya, kyai sudah berpikir terbuka soal jilbab. Yaaa, setahu kita yang liberal, jilbab itu, kan produk budaya. Budaya Arab. Jadi, langkah kyai meminta kawan kyai melepas jilbab, itu sudah sangat tepat. Saya salut."
SELENGKAPNYA
FOLLOW TWITTER : ZILZAAL FANS
IKUTI BERITA ZILZAAL DI GOOGLE PLUS ZILZAAL
IKUTI FACEBOOK ZILZAAL DI : ZILZAAL BLOG
0 komentar:
Post a Comment