Tangisnya melengking memecah malam saat ia dilahirkan. Tangisnya adalah kebahagiaan kami setelah sekian lama menantinya. la hadir di tengah putus asa kami setelah diagnosa dokter bahwa kami akan sulit punya momongan. Dan itulah keajaiban karunia Allah pada keluarga kecilku ….
Aku dan suami menikah hampir dua puluh tahun lalu. Aku dan suami berjumpa saat kami sama-sama menjadi TKI di Hongkong. Aku diperkenalkan oleh seorang kawan yang sama-sama bekerja di sana. Itupun aku tak menanggapi perkenalan dengan berlebihan. Aku memang pemalu dan tertutup. Semua terjadi sambil lalu. Apalagi kala itu niatku cuma satu, konsentrasi mencari biaya pengobatan untuk ibu yang stroke.
SELENGKAPNYA
0 komentar:
Post a Comment