Kerinduan masyarakat terhadap pemimpin adil sama dengan kerinduan mereka
terhadap tanah lapang yang hijau dan sejuk. Tempat mata meraih
keindahannya. Tempat nafas menarik dalam kesejukannya. Tempat hati
melepas kepenatannya. Atau bahkan lebih dari itu semua.
Apalagi hari ini. Ketika pencarian masyarakat terbentur tembok keputusasaan. Dicerminkan pada sikap apatis terhadap semua bentuk pemilihan pemimpin. Karena mereka telah kecewa. Harapan yang muncul seperti tunas yang baru tumbuh, dihantam oleh badai dusta. Tak tersisa.
SELENGKPANYA
Apalagi hari ini. Ketika pencarian masyarakat terbentur tembok keputusasaan. Dicerminkan pada sikap apatis terhadap semua bentuk pemilihan pemimpin. Karena mereka telah kecewa. Harapan yang muncul seperti tunas yang baru tumbuh, dihantam oleh badai dusta. Tak tersisa.
SELENGKPANYA
0 komentar:
Post a Comment