Kisah ini diceritakan sendiri oleh pelakunya, yang dimuat di
koranAl-Yaum. Dia berkata, “Saya menikah ketika usia saya menginjak 21
tahun, di awal Sya’ban pada tahun 1411 H. Seperti wanita muda yang siap
menikah dan mengarungi hidup baru, saya bersatu dengan suami saya
diliputi banyak impian. Yang paling penting adalah impian menjadi ibu.
Bulan-bulan berlalu, dinaungi perasaan bahagia dan penantian, penantian
terwujudnya impian terpenting bagi suami-istri, yakni kehadiran seorang
anak yang menebarkan kebahagiaan dan keceriaan di penjuru rumah. Tetapi
penantian itu berlangsung lama, bulan berganti bulan, tahun berganti
tahun. Dan semakin lebarlah lingkaran penantian. Orang-orang di sekitar
mulai ikut serta dalam penantian kami, yang justru semakin mempersulit
keadaan.
SELENGKAPNYA
FOLLOW TWITTER : ZILZAAL FANS
IKUTI BERITA ZILZAAL DI GOOGLE PLUS ZILZAAL
IKUTI FACEBOOK ZILZAAL DI : ZILZAAL BLOG
SELENGKAPNYA
FOLLOW TWITTER : ZILZAAL FANS
IKUTI BERITA ZILZAAL DI GOOGLE PLUS ZILZAAL
IKUTI FACEBOOK ZILZAAL DI : ZILZAAL BLOG
perenungan ku
ReplyDelete