Samir Qutaini, anak remaja Suriah yang pernah bercita-cita menjadi
pesepakbola internasional tak melanjutkan lagi sekolahnya dan lebih
memilih menjadi pedagang di toko ponsel milik ayahnya, demi jihad.
Kisah Samir tidak seperti ribuan para remaja 17 tahun lainnya yang sebagian besar hidup bersenang-senang atau belum
SELENGKAPNYA
Kisah Samir tidak seperti ribuan para remaja 17 tahun lainnya yang sebagian besar hidup bersenang-senang atau belum
SELENGKAPNYA
0 komentar:
Post a Comment