728x90 AdSpace

Latest News
Tuesday, March 19, 2013

PKS-nya Orang Banjar


Oleh : Amrullah Aviv/Kompasiana

Banjar merupakan suku asli dan mayoritas yang tinggal di Provinsi Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjar sangat kental nuansa ke-Islamannya, karena memang secara general Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya merupakan bekas Kerajaan Banjar yang tidak lain adalah Kerajaan Islam. Nuansa ke-Islaman ini juga terlihat dari tumbuh suburnya Majelis Ta’lim, Pondok Pesantren, Kelompok KeIslaman dll di masyrakat banjar.

Provinsi Kalimantan Selatan merupakan lumbung suara Golkar, karena sejak zaman Orde Baru sampai reformasi sekarang Golkar tak tergoyahkan, orang Banjar sukses ”digolkarkan”.


Gubernur Kalimantan Selatan yang sekarang (Rudi Arifin) merupakan Ketua PPP, dan beliau sekarang menjabat Gubernur untuk yang kedua kalinya.

Pada Pemilu 2009 PKS menempati urutan ke 4 di Kalimantan Selatan, setelah Golkar, PPP dan Demokrat. Bahkan PKS mempunyai tradisi berturut-turut menjadi Pemenang Pemilu 2004 dan 2009 di 2 Kabupaten di Kalimantan Selatan, yaitu Kab. Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kab. Hulu Sungai Tengah (HST). Pada Pemilu 1999 (waktu itu masih Partai Keadilan) dua Kabupatn ini sama-sama menempatkan 1 kader terbaik sebagai anggota dewannya, dan puncaknya adalah Pemilu 2004 dan 2009 dimana PKS menjadi Pemenang di 2 Kabupaten ini. PKS juga menempatkan Kader terbaiknya sebagai Keta DPRD dan Wakil Bupati di 2 Kabupaten. Dan pada 2014 tradisi kemenangan akan juga diperjuangkan.

Sehingga saya berasumsi bahwa untuk Kalimantan Selatan ada 3 Partai yang memiliki masa depan cerah, Golkar, PPP dan PKS. Yang menarik buat saya adalah ketika masyarakat dengan kultur tersebut bertemu dengan sebuah partai Islam baru, buah reformasi, yaitu PKS.

Kalau kita menggunakan klasifikasi Jenis Partai secara umum maka kita mengenal Jenis Partai Proto, Partai Kader, Partai Massa, Partai Diktaktoral dan Partai Catch All. Dari jenis partai yang ada saya cuma membahas 3 jenis yaitu partai kader, partai massa dan catch all. Walaupun sekarang harus kita akui bahwa klasifikasi ini sudah tidak sekaku dalam teori, karena hampir semua partai bergerakk ke tengah.

Mungkin orang banyak tahu kalau PKS adalah partai Kader, namun dari awal PKS di masyarakat banjar lebih mirip dengan partai massa atau mungkin lebih dekat dengan jenis partai catch all. Partai Kader, pada awalnya disinilah posisi Partai Keadilan atau sekarang Partai Keadilan Sejahtera, dimana PKS menumpukan pergerakannya pada kader, sehingga mobilitas partai sangatlah tinggi bergerak dengan aktif dan mandiri. Namun sekali lagi partai terus berproses, sekarang saya berasumsi bahwa PKS adalah “Partai Kader Berbasis Massa” atau dalam kategori selanjutnya adalah partai catch-all. Namun ini sedikit berbeda dengan PKS di masyarakat banjar yang lebih pas nya disebut dengan “Partai Massa Berbasis Kader”. Hal ini dikarenakan PKS bergerak dengan kekuatan kultural/massa walaupun kader tetap ada namun dalam tatanan top leader-nya. Ini terjadi karena secara kuantitas kader yang masih minim, sehingga kekuatan jaringan kultur, dan ketokohan sangat membantu.

Inilah PKS nya orang banjar, PKS yang dekat dengan kultur masyarakat setempat, dekat dengan alim ulama (tuan guru) dan para habaib, bergerak bersama-sama dalam membangun masyarakat dan banua yang islami.
-----------------------------------------------------------
Partai Kader. Secara his¬toris partai ini berkembang sebagai akibat hak pilih belum diberikan kepada masyarakat luas. Anggotanya kebanyak¬an kelas menengah ke atas, dan tidak memerlukan organi¬sasi besar untuk memobilisasi massa. Di In¬donesia partai yang masuk dalam kategori ini tidak begitu banyak. Karena penekanan partai kader sesungguhnya adalah terletak pada penguatan yang cukup tinggi pada level pengurusnya, dalam hal peningkatan kapasitas perso¬nalnya untuk kepentingan partai. Masih banyaknya kader loncatan yang berasal dari basis yang tidak jelas yang me¬warnai partai politik di Indonesia, utamanya partai-partai pemenang Pemilu.

Partai Massa. Berkembangnya jenis ini karena adanya perluasan hak pilih rakyat. Parpol ini di¬hentuk di luar parlemen (ekstraparlemen). Orientasi parpol ini adalah kepada basis pendukung, yaitu buruh, petani dan massa lainnva. Tujuannva adalah untuk pendidikan politik dan pemenangan pemilu. Ideologi dan organisasi¬nva rapi. Di Indonesia tidak dapat dikatakan sepenuhnva demikian. Sebab berbagai partai yang berbasis formal mas¬sa tertentu, seperti buruh, petani maupun massa lainnya itu sifatnya masih slogan saja. Artinya, basis massa yang dilembagakannya itu sebatas untuk menarik pemilih dalam pemilu semata, dan lebih dari, untuk melakukan pendidikan politik dan sebagainya, masih sangat jauh. Yang menarik di Indonesia justru partai-partai besar (PDIP, Gol¬kar, PKB, PPP, PKS, PAN) justru bukan merupakan partai massa dalam konteks ini. Mereka lebih banyak sebagai partai ideologis, yang mungkin justru lebih masuk pada kategori partai catch-all.

Partai Catch-All. Jenis partai ini merupakan gabungan antara partai kader dan massa. Mereka berusaha menampung kelompok sosial sebanyak¬banyaknya untuk menjadi anggotanya. Tujuannya meme¬nangkan pemilu berkaitan dengan berkembangnya kelom-pok kepentingan dan penekan, dan ideologinya tidak ter¬lalu kaku. Seperti telah dikatakan di muka bahwa sebagian besar partai politik di Indonesia adalah masuk dalam kategori jenis ini. Partai-partai besar yang ada sekarang memang hidup tidak mengandalkan ideologi, namun penguatan pada kuantitas basis massa, Meskipun demikian mereka juga melakukan kaderisasi di internal elit pengurusnya, sehingga konsekuensinya adalah terabaikannya proses pendidikan politik. Banyaknya jenis partai seperti ini sesungguhnya masih sedikit jauh dari cita-cita partai modern, terutama ketika transformasi di tingkat masyarakat tidak dapat berjalan secara efektif.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: PKS-nya Orang Banjar Rating: 5 Reviewed By: MUSLIMINA