Struktur Otak Manusia Dalam Al-Qur'an |
Apakah Al-Qur'an membicarakan ataukah mengisyaratkan sesuatu mengenai otak manusia ? Jika di dalam postingan "Al-Qur'an Menyatakan Jantung Pun Berpikir" dijelaskan bagaimana Al-Qur'an secara tersirat menyatakan bahwa jantung pun memiliki "otak", apakah mungkin jika Al-Qur'an mengisyaratkan mengenai otak itu sendiri ? Otak merupakan salah satu bagian yang terpenting pada manusia karena merupakan bagian yang berfungsi mengatur dan mengolah segala yang ditangkap oleh panca indera manusia. Pengetahuan dalam mengungkapkan misteri "otak" itu sendiri baru ada dalam beberapa dekade terakhir ini, dan pengetahuan mendalam mengenai struktur dan
fungsi otak ini belum dikenal di jaman dahulu, termasuk pada jaman nabi Muhammad SAW dan ketika Al-Qur'an diturunkan. Yang dikenal adalah istilah aqal, yaitu berpikir dengan kepala. Apa yang ada di dalam kepala serta bagian-bagian serta fungsinya masing-masing belum diketahui pada masa tersebut. Hal ini membawa kembali kepada pertanyaan, apakah Al-Qur'an, tersirat ataupun tersurat, mengisyaratkan mengenai struktur otak manusia ?
Al-Qur'an dan pusat penglihatan serta pendengaran
Di dalam Al-Qur'an, mata beberapa kali di sebutkan di dalam Al-Qur'an bersama-sama dengan telinga, baik dalam bentuk tunggalnya maupun dalam bentuk jamaknya. Kemunculan "mata" dan "telinga" pada satu ayat terdapat pada Al-Maaidah (5) ayat 45, Al-A'raaf (7) ayat 179 dan 195 yang terjemahannya sebagai berikut :
[5:45] Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata (wal-'ayna bil-'ayni / tunggal), hidung dengan hidung, telinga dengan telinga (wal-udzuna bil-udzuni / tunggal), gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang lalim.
[7:179] Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (a'yunun / jamak)(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (aadzaanun / jamak) (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
[7:195] Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata (a'yunun / jamak) yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga (aadzaanun / jamak) yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan) ku, tanpa memberi tangguh (kepada ku).
Menarik untuk diperhatikan bahwa di dalam Al-Qur'an pun menyebutkan kata yang berarti "penglihatan" dan "pendengaran" secara berurutan dalam satu ayat yang sama, tidak kurang dari 12 ayat. "Penglihatan" dan "pendengaran" yang mengacu kepada manusia ini selalu di sebutkan "pendengaran" terlebih dahulu kemudian "penglihatan", walaupun ketika menyebutkan "mata" dan "telinga", Al-Qur'an menyebutkan "mata" terlebih dahulu kemudian "telinga". Kemudian, walaupun "mata" dan "telinga" disebutkan baik dalam bentuk kata benda tunggal dan jamak bagi keduanya, tidak begitu halnya dengan "penglihatan" dan "pendengaran". "Pendengaran" selalu disebutkan dalam bentuk kata benda tunggal, sedangkan "pendengaran" disebutkan dalam bentuk kata benda jamak.
[2:7] Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran (sam'i / tunggal) mereka, dan penglihatan (bashaari / jamak) mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
[2:20] ... Jika Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran (bisam'i / tunggal) dan penglihatan mereka (wa-abshaari / jamak). Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
[6:46] Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran (sam'akum / tunggal) dan penglihatan (wa-abshaarakum / jamak) serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" ...
[10:31] Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran (al-sam'a / tunggal) dan penglihatan (wal-abshaara / jamak) ...
[16:78] Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran (al-sam'a / tunggal), penglihatan (wal-bashaara / jamak) dan hati, agar kamu bersyukur.
[16:108] Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran (wasam'ihim / sam'i->tunggal) dan penglihatannya (wa-abshaarihim / abshaara->jamak) telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai.
[23:78] Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran (al-sam'a / tunggal), penglihatan (wal-abshaara / jamak) dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
[32:9] Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran (al-sam'a / tunggal), penglihatan (wal-abshaara / jamak) dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
[41:20] Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran (sam'uhum / sam'u->tunggal), penglihatan (wa-abshaaruhum / abshaaru->jamak) dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
[41:22] Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran (sam'ukum / tunggal), penglihatan (abshaarukum / jamak) dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
[46:26] Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran (sam'an / tunggal), penglihatan (abshaaran / jamak) dan hati; tetapi pendengaran (sam'uhum / tunggal), penglihatan (walaa-abshaaruhum / jamak) dan hati mereka itu tidak berguna sedikit jua pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya.
[67:23] Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran (al-sam'a / tunggal), penglihatan (wal-abshaara / jamak) dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.
Urutan selalu menjadi keistimewaan dan keajaiban Al-Qur'an. Ketika menyebutkan "mata" dan "telinga" secara berurutan dalam satu ayat, "mata" selalu disebutkan terlebih dahulu karena secara anatomi, mata memang terletak di depan telinga. Akan tetapi ketika membicarakan "pendengaran" dan "penglihatan", konteksnya telah berubah bukan lagi sebagai anatomi, akan tetapi menjadi persepsi indera. Persepsi indera diolah oleh otak manusia, dan bagian yang mengolah pendengaran dan penglihatan manusia adalah bagian otak yang berbeda. Dengan ilmu pengetahuan saat ini diketahui bahwa penglihatan di olah oleh bagian occipital lobe otak yang terletak di bagian belakang otak, sedangkan pendengaran di olah oleh bagian temporal lobe yang berada di depan occipital lobe. Jadi secara posisi di dalam otak "pendengaran" berada di depan "penglihatan". Sesuatu yang telah di isyaratkan 15 abad yang lalu oleh...SELENGKAPNYA KLIK DI ZILZAAL
0 komentar:
Post a Comment